Paolini selalu berada di awan setelah musim yang sangat baik: "Saya berusaha menyadari momen-momen yang saya alami"
Jasmine Paolini telah menjalani tahun yang luar biasa. Pemain Italia berusia 28 tahun ini benar-benar bersinar di mata publik dengan memenangkan Masters 1000 pertamanya di Dubai melawan Kalinskaya.
Dia kemudian mengikuti dua final pertamanya di Grand Slam yaitu di Roland-Garros lalu di Wimbledon.
Penampilan tersebut memungkinkannya untuk mencapai peringkat ke-4 dunia dan berkompetisi di WTA Finals di Riyadh.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports, Paolini kembali mengenang musimnya dan pertandingan yang meninggalkan kesan mendalam baginya sejak bulan Januari.
"Saya berusaha menyadari momen-momen yang saya alami. Secara pribadi, saya selalu menonton Wimbledon di televisi.
Mencapai final tampak seperti kenyataan yang sangat jauh. Ketika saya berhasil mencapai final, saya mencoba untuk menikmatinya semaksimal mungkin.
Saya pernah melihat Serena Williams, Federer, Nadal, Djokovic, Sharapova memenangkan turnamen ini. Berada di sana sangat meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Itu masih terasa tidak sangat nyata, jujur saja," katanya.
Bagi yang bersangkutan, ada satu pertandingan yang sangat berkesan: "Itu melawan Emma Navarro, seorang pemain yang sangat kuat.
Saya sangat menyukai cara dia bermain. Sebelum pertandingan, saya sangat gugup, saya sudah kalah tiga kali melawan dia antara tahun lalu dan musim ini.
Bagi saya, itu adalah pertandingan yang sempurna (Paolini menang 6-2, 6-1), salah satu dari sedikit pertandingan di mana hampir tidak ada kesalahan.
Saya sangat menikmatinya, saya melakukan hal-hal yang sebelumnya mungkin belum pernah saya ulangi: slice, serangan di luar waktu, servis volley," kata Paolini mengakhiri wawancara.