"Satu Poin, Satu Juta": Semua Detail One Point Slam 2026 dengan Alcaraz, Sinner, dan Kyrgios
Konsep yang Gila
One Point Slam kembali pada 14 Januari 2026 dengan dimensi yang benar-benar baru.
Prinsipnya tetap sama: 48 pemain, profesional, amatir, selebriti... dan hanya satu poin untuk bertahan. Tidak ada kesempatan kedua.
Hadiahnya? 1 juta dolar Australia (570.200 euro), untuk hanya satu pertukaran.
Pemain Bintang Kelas Dunia
Dan tahun ini, pertunjukannya dijanjikan spektakuler, didukung oleh pemain bintang kelas dunia:
- Carlos Alcaraz, nomor satu dunia
- Jannik Sinner, juara bertahan ganda di Australia Terbuka
- Nick Kyrgios, superstar penonton
Perlu dicatat bahwa pada 2025, Andrey Rublev, satu-satunya top 10 yang hadir, telah tersingkir.
Edisi yang Mendahului Turnamen Penting bagi Alcaraz, Sinner, dan Kyrgios
Jika acara ini menimbulkan antusiasme besar, itu juga karena terjadi pada momen penting bagi masing-masing dari tiga favorit.
Alcaraz: Obsesi Melbourne
Nomor satu dunia mengejar bagian yang hilang dari koleksinya:
Australia Terbuka, satu-satunya Grand Slam yang masih menolaknya.
Tidak pernah melampaui perempat final, dia berharap memulai 2026 dengan pertanda terbaik.
Sinner: Masa Pemerintahan dalam Bahaya
Juara bertahan ganda di Melbourne, Sinner menginginkan lebih: tiga kali juara secara historis.
Dia akan menghadapi Félix Auger-Aliassime pada 16 Januari, tepat setelah One Point Slam, dalam persiapan yang sangat teliti.
Kyrgios: Kembalinya Seorang Penghibur yang Cedera
Setelah tahun 2025 yang ditandai dengan cedera (pergelangan tangan, lutut) dan kekalahan dini dalam satu-satunya penampilan Grand Slam-nya, Kyrgios ingin kembali.
Format yang Menciptakan Pahlawan dalam Sekejap
Format ini membuat impian, tetapi terutama: dapat mengangkat seorang yang tidak dikenal ke puncak atau menjatuhkan bintang dalam satu menit.
Pada 2025, orang Australia Omar Jasika (27 tahun dan peringkat 179 dunia saat itu) yang mengejutkan semua orang dengan meraih kemenangan.
Tayangan ulang edisi sebelumnya di bawah ini.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan