Sinner Tumbang, Alcaraz Lega: Titik Balik Penentu dalam Perebutan Posisi Nomor 1 Dunia
Sinner telah memberikan segalanya, namun tubuhnya mengatakan berhenti. Dan dalam perebutan posisi nomor 1 dunia, hal ini bisa sangat merugikannya: Alcaraz semakin nyaman bercokol di puncak klasemen ATP.
Carlos Alcaraz hampir dipastikan mengakhiri musim 2025 sebagai nomor 1 dunia? Sementara pertarungan sengit terjadi dengan penerusnya Jannik Sinner, sebuah nasib buruk yang seharusnya memungkinkan petenis Spanyol itu tetap bertakhta.
Sebagai juara bertahan di Shanghai, petenis Italia itu terpaksa mengundurkan diri, dipenuhi kram. Sebuah kekalahan di babak ketiga yang akan membuatnya kehilangan 950 poin.
Meski jarak dengan Alcaraz tetap wajar di klasemen (ia unggul 1340 poin), di Race-lah sang nomor 1 dunia baru saja menciptakan jarak yang signifikan. Ia kini memimpin 2540 poin, dengan 11.040 poin berbanding 8500.
Sinner, dengan tiga turnamen tersisa yang harus dimainkannya (Wina, Paris, dan ATP Finals), dapat mengumpulkan total 3000 poin.
Oleh karena itu, ia harus berharap adanya keajaiban untuk kembali ke puncak tenis putra sebelum bulan depan. Turnamen-turnamen yang terlewat akibat skorsingnya karena kelalaian antara Februari dan Mei (Doha, Indian Wells, Miami, Monte-Carlo, Munich, dan Madrid) juga turut mempengaruhi situasi ini.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan