"Tidak pernah ada kata terlambat untuk apa pun," tegas Keys, yang hadir di WTA Finals sembilan tahun kemudian
Madison Keys tidak mampu berbuat banyak melawan Iga Swiatek di WTA Finals. Petenis Amerika itu harus mengalahkan rekan senegaranya, Amanda Anisimova, dalam pertandingan berikutnya agar peluangnya lolos ke semifinal tidak terancam.
Keys melakukan comeback besar di WTA Finals. Petenis berusia 30 tahun, yang memenangkan Australia Open di awal musim melawan Aryna Sabalenka, bermain di Masters untuk kedua kalinya dalam kariernya, sembilan tahun setelah yang pertama pada 2016, di mana dia tersingkir di babak grup setelah kekalahan dari Angelique Kerber dan Simona Halep.
Meskipun saat itu berhasil mengalahkan Dominika Cibulkova, dia tidak bisa melaju ke babak berikutnya. Untuk pertandingan pertamanya di turnamen 2025, Keys tumbang dengan telak dari Iga Swiatek (6-1, 6-2). Namun, sang pemain tetap menikmati kehadirannya di Masters.
"Bermain di WTA Finals pada 2016 jelas merupakan pengalaman yang luar biasa. Semua pemain yang selama masa kecil saya selalu berada di puncak permainan mereka ada di sana. Hanya bisa disamakan dengan mereka semua adalah kehormatan besar.
Setelah itu, saya selalu ingin kembali, jadi berada di sini lagi, dengan peran yang berbeda, sungguh luar biasa. Tidak pernah ada kata terlambat untuk apa pun. Saya rasa saya tidak akan percaya bahwa akan ada jeda sembilan tahun antara kedua partisipasi itu, tetapi saat ini saya sedang memainkan tenis terbaik dalam karier saya.
Terkadang, ketika kita mulai menua, kita merasa waktu semakin sempit. Hal ini sedikit mengubah perspektif saya, karena saya menyadari bahwa selalu ada waktu," tutur Keys kepada Tennis Up To Date.
Riyad