"Awalnya, saya menunggu Novak," Mahut ingin memainkan turnamen terakhirnya bersama Djokovic
Nicolas Mahut telah memainkan pertandingan terakhir kariernya pada Selasa malam bersama Grigor Dimitrov.
Pada usia 43 tahun, Mahut telah mengucapkan selamat tinggal. Petenis Prancis itu memainkan pertandingan terakhir kariernya di nomor ganda pada turnamen Paris. Di Lapangan 2, pasangan Dimitrov/Mahut menyerah di akhir super tie-break melawan Hugo Nys dan Édouard Roger-Vasselin.
Setelah pertandingan, sang putra asal Angers mengungkapkan kisah di balik turnamen terakhirnya, yang awalnya ia harapkan bisa dimainkan bersama Novak Djokovic. Namun akhirnya, ia tidak menyesali pilihan Grigor Dimitrov, yang kembali dari cedera minggu ini setelah absen selama beberapa bulan.
"Awalnya, saya menunggu Novak (Djokovic). Dia berkata kepada saya di Roland-Garros: 'Jika saya datang ke Paris, saya berjanji kita akan bermain bersama'. Pada akhirnya, dia tidak datang, itu agak sulit.
Berkat Richard (Gasquet), saya meminta kepada Grigor (Dimitrov), dan tentu saja itu fantastis. Dia luar biasa, saya sangat mengagumi pemain itu. Dia tidak ragu, dia berkata: 'Dengar, ini turnamen terakhirmu, saya senang melakukannya bersamamu'", tegas Mahut di lapangan untuk Eurosport.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional 
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan 
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat 
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan