"Dia adalah hewan kompetisi," Cahill bicara tentang kolaborasinya dengan Sinner
Sudah beberapa tahun ini, Darren Cahill menjadi pelatih Jannik Sinner. Di bawah bimbingan pelatih asal Australia itu, pemain Italia yang juga bekerja sama dengan Simone Vagnozzi ini telah menembus berbagai batas, hingga menjadi pemain terbaik dunia.
Pemenang empat gelar Grand Slam, Sinner tak pernah kehilangan posisinya sebagai nomor 1 dunia sejak naik tahta pada Juni 2024 setelah Roland-Garros setahun lalu. Cahill, 59 tahun, menceritakan perkembangan Sinner dalam tiga tahun terakhir.
"Kami sangat bangga sebagai pelatih, karena semua kerja keras selama tiga tahun terakhir terwujud dalam pertandingan dan turnamen penting, memungkinkannya untuk bertahan hingga akhir dan menang. Tidak cukup hanya empat atau lima hari untuk membuat perubahan besar pada seorang pemain.
Ini adalah hasil dari satu atau dua tahun di mana kami mendorongnya hari demi hari dan memastikan untuk terus bekerja pada semua aspek. Salah satu hal yang saya katakan padanya sejak awal kerja sama kami adalah: 'Servismu harus meningkat.
Kamu setinggi 1,90 m dan kamu anak yang kuat. Kamu harus bisa meningkatkan kecepatan servis pertamamu dan memperbaiki arahnya. Dengan begitu, kamu akan mulai mendapatkan poin gratis dengan servis pertamamu.
Sebaliknya, jika lawan bisa menetralisir servismu, kamu harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan poin.' Lalu, pertanyaannya mengalir, satu demi satu... Itu tipikal dirinya. Dia ingin bersaing.
Dia adalah hewan kompetisi. Saat ini kita menyaksikan level tenis yang luar biasa, dengan Carlos Alcaraz dan Jannik," demikian Cahill menyatakan untuk Tennis World Italia baru-baru ini.