Holger Rune benar-benar tersesat?
Tidak ada yang berjalan dengan baik untuk Holger Rune selama lebih dari setahun, dan kekalahan perempat finalnya dari Carlos Alcaraz di Wimbledon pada Juli 2023 (7-6, 6-4, 6-4). Itu adalah kekalahan simbolis, mengingat petenis muda Denmark itu adalah petenis nomor 6 dunia pada saat itu (dia bahkan menjadi petenis nomor 4 dunia pada bulan berikutnya) dan tampaknya akan menjadikan dirinya sebagai saingan serius bagi petenis Spanyol itu, yang telah ia kenal dan tantang sejak kecil (mereka lahir dengan jarak 6 hari).
Namun tidak ada yang berjalan sesuai rencana bagi Rune. Antara kehilangan kepercayaan diri, ketidaksabaran, terlalu gugup, dan pergantian pelatih dan struktur latihan yang berulang kali. Setelah 12 bulan meraih hasil yang mengecewakan, ia kembali turun ke peringkat 17 dunia, persaingan yang diharapkan dengan Alcaraz tidak lagi terlihat seperti fatamorgana yang jauh, dan sekarang cedera semakin memperumit keadaan. Ia terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris karena cedera pergelangan tangan yang ia alami sejak awal musim lapangan tanah liat pada bulan April.
Pada hari Selasa, ia mengumumkan bahwa ia sekali lagi mengakhiri kerja samanya dengan Patrick Mouratglou. Bersama petenis Prancis itu, ia memenangkan Paris Masters 1000 pada November 2022, mengalahkan Novak Djokovic di final (3-6, 6-3, 7-5), pencapaian utamanya di ATP Tour hingga saat ini. Musim 2023 terlihat sangat menjanjikan, tetapi gagal memenuhi ekspektasinya. Oleh karena itu, ia memilih untuk menyelesaikan tahun ini bersama Boris Becker dan kemudian membentuk duet pelatih dengan mantan pelatih Roger Federer, Severin Lüthi, untuk awal tahun 2024.
Namun kolaborasi dengan petenis Jerman itu, sendirian dan kemudian sebagai duet dengan petenis Swiss, hanya berlangsung beberapa bulan. Pada awal Maret di Indian Wells, Rune memutuskan untuk mencoba bekerja sama lagi dengan Mouratoglou. 5 bulan kemudian, hasilnya tidak ada, solusinya belum ditemukan, dan kedua pria itu memutuskan untuk berhenti bekerja sama lagi. Petenis Denmark ini sekarang akan dilatih secara penuh oleh rekan senegaranya, Kenneth Carlsen, 51 tahun, mantan petenis nomor 41 dunia (1993), yang sebelumnya juga pernah menjadi salah satu pelatihnya. Upaya lain untuk menemukan posisinya.
Holger Rune: "Saya telah berdiskusi dengan Patrick, dan kami memutuskan untuk berpisah. Dia akan selalu menjadi teman baik, tetapi untuk saat ini, solusi terbaik bagi saya adalah melanjutkan kerja sama dengan Kenneth, yang akan hadir di semua sesi latihan dan turnamen. Tidak ada yang berubah dalam hubungan saya dengan akademi Mouratoglou, yang selalu membantu saya. Saya tidak sabar untuk kembali sehat dan kembali ke jalur yang benar."
Jeux Olympiques 
