Medvedev Buka Suara Soal Amarahnya di US Open: "Saya Ingin Hancurkan Raket Saya di Ruang Ganti"
Daniil Medvedev mengalami musim 2025 yang mengecewakan, tersingkir lebih awal di setiap turnamen Grand Slam, sekaligus keluar dari 10 besar dunia.
Di US Open, petenis Rusia itu mencuri perhatian dengan kekalahan di babak pertama dari Benjamin Bonzi dan perilakunya yang terkadang di batas kewajaran terhadap lawan maupun wasit kursi.
"Saya kram, tidak bisa bangun"
Dalam wawancara dengan media Bolshe!, Medvedev menceritakan kembali kekalahan tersebut dan amarahnya setelah pertandingan, di mana ia menghancurkan raket di bangku cadangan:
"Masih ada satu raket tersisa di tas saya dan belum saya serahkan. Tapi saat ini, semua hal dibesar-besarkan. Orang-orang mulai bilang saya tidak menghormati lawan, karena saya tetap duduk di bangku sementara dia sedang diwawancara.
Tapi saya sedang kram. Saya tidak bisa berdiri. Tentu saja, saya lebih ingin memecahkan raket itu di ruang ganti. Saya akan meninggalkan lapangan secepat mungkin dan tidak ada yang akan melihatnya.
Saya mulai membereskan barang-barang, kaki saya mulai kram dan saya duduk. Dia sudah sedang menjawai wawancara dan saya bertanya-tanya apa yang saya lakukan di lapangan, tapi saya tidak bisa bergerak.
Pada akhirnya, itu hanya pengalaman lain. Saya meminta maaf kepada yang pantas mendapat permintaan maaf. Di lapangan, ada emosi dan adrenalin. Bagi saya, yang lebih penting adalah cara kamu bersikap di luar lapangan."
US Open