"Menjijikkan," Gauff Bicara Tentang Pesan Kebencian di Media Sosial
Kalah di babak pertama turnamen WTA 500 Berlin dari Wang Xinyu (6-3, 6-3), Coco Gauff tidak mempersiapkan Wimbledon dengan optimal. Turnamen tersebut akan dimulai akhir bulan ini. Pemain AS berusia 21 tahun yang saat ini menduduki peringkat kedua dunia dan baru saja menjuarai Roland-Garros ini hadir dalam konferensi pers setelah kekalahannya.
Gauff membahas isu hangat belakangan ini di dunia tenis, yaitu rilis hasil laporan pertama WTA dan ITF tentang pelecehan di media sosial yang dihadapi banyak pemain wanita.
"Ini hal terburuk yang bisa Anda alami. Ancaman pembunuhan, baik terhadap keluarga Anda maupun diri Anda sendiri. Saya pernah menerima pesan pribadi yang dikirim ke pacar saya dan beberapa teman tentang hal ini.
Ada komentar rasis, seperti yang bisa Anda bayangkan, konten vulgar, dan hal-hal semacam itu. Ini menjijikkan, dan ini adalah masalah serius yang kita hadapi di tenis.
Ini adalah topik yang perlu terus kita soroti. Saya berharap platform-platform tertentu bisa terlibat, bukan hanya pemain. Influencer, atlet lain, semua orang menerima pesan seperti ini.
Saya tahu WTA melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi kami sebisa mungkin, tapi saya juga berpikir platform media sosial bisa berperan lebih. Saya melihat segala jenis pesan di media sosial.
Saya mencoba mengatasinya sendiri di akun saya. Saya memfilter kata-kata tertentu, tapi orang-orang semakin kreatif dan selalu menemukan cara untuk menyampaikan pesan mereka dengan berbagai cara," ungkap Gauff kepada Tennis365.