"Terlalu Rapuh dan Terlalu Muda": Pengakuan Pelatih yang Menolak Andy Murray Sebelum Kenaikannya
Andy Murray, yang pensiun sejak musim panas 2024, sering menjadi ancaman keempat di tur ketika Big 3 merajai segalanya. Namun dengan pengorbanannya, petenis Inggris ini tetap berhasil meraih tiga gelar Grand Slam, 14 Masters 1000, dan posisi nomor 1 dunia pada 2016.
Pada 2005, ia menghubungi pelatih ternama di tur
Pada 2005, Murray yang berusia 18 tahun mulai menunjukkan potensinya di tur profesional dengan mencapai babak ketiga di Wimbledon.
Petenis Skotlandia itu, yang tampak menjanjikan masa depan cerah, kemudian mendekati Larry Stefanki untuk musim 2006. Mantan pelatih John McEnroe, Marcelo Rios, dan Tim Henman itu menolak tawaran Murray.
"Dia terlalu lemah dan terlalu muda"
Stefanki memilih untuk melatih Fernando Gonzalez dari 2006 hingga 2008, sebelum bergabung dengan kubu Andy Roddick musim berikutnya. Anak asuhnya bertemu Murray di semifinal Wimbledon, pertandingan yang dimenangkannya 6-4, 4-6, 7-6, 7-6.
Pelatih Amerika itu kemudian menjelaskan alasan menolak melatih Murray:
"Dia terlalu muda, terlalu rapuh. Dan saya tidak ingin menangani semua konsekuensi yang akan timbul dari posisi tersebut. Tapi saya yakin dia akan menjadi pemain top 10. Saat itu, dia masih seorang anak. Sekarang, dia sudah menjadi pria."
Murray, sementara itu, memilih Brad Gilbert, sebelum merekrut Ivan Lendl pada 2011.