Media sosial telah membuka era baru bagi tenis: era ketika popularitas dibangun sama kuatnya di lapangan maupun di Instagram. Namun, sejauh mana pencarian visibilitas ini dapat berlangsung tanpa mengguncang keseimbangan para pemain?
Tenis nyaris tak pernah berhenti. Di balik rangkaian turnamen tanpa henti, para juara harus belajar berhenti demi bertahan lama. Dari Federer hingga Alcaraz, investigasi tentang beberapa minggu krusial ketika segalanya dipertaruhkan: istirahat, pelepasan, kelahiran kembali.
Dari saudari Williams hingga Alizé Cornet, dari sponsor hingga sirkuit ATP dan WTA, perdebatan tentang kesetaraan upah dalam tenis tidak pernah sepanas ini. Di antara kemajuan yang tak terbantahkan dan ketimpangan yang masih bertahan, olahraga raket nomor satu ini berhadapan dengan kontradiksinya sendiri.
Baru berusia 22 tahun, Carlos Alcaraz baru saja melampaui sebuah capaian. Pemain Spanyol itu telah mencapai 50 minggu sebagai nomor 1 dunia, ambang mitos yang hanya diperuntukkan bagi segelintir orang terpilih.
Petenis Argentina Juan Martin del Potro muncul kembali di lapangan tenis! Sebelum turnamen ATP 250 di Delray Beach, ia akan memainkan dua pertandingan gala ganda melawan Bryan bersaudara yang legendaris, bersama Jesse Levine kemudian Tommy Haas. Sebuah akhir pekan yang penuh nostalgia dan emosi.
Roger Federer menandatangani kembalinya yang tak terduga sekaligus menggembirakan: pemain Swiss itu akan kembali menginjakkan kaki di lapangan Australia Open, dikelilingi oleh tiga mantan nomor 1 dunia lainnya. Momen nostalgia dan keajaiban yang tidak ingin dilewatkan oleh para penggemar.