"Aku bukan Harry Potter, aku tidak akan mengubah segalanya dalam semalam," Ivanisevic memperingatkan Tsitsipas sebelum memulai kolaborasi mereka
Krisis kepercayaan diri yang parah selama berbulan-bulan membuat Stefanos Tsitsipas berusaha mencari kembali performa terbaiknya. Terlempar dari 20 besar awal pekan ini setelah delapan tahun berturut-turut berada di puncak klasemen ATP, petenis Yunani ini terpuruk dan tak lagi mampu bersaing dengan yang terbaik di turnamen besar.
Selain itu, petenis peringkat 26 dunia ini belum lagi mencapai minggu kedua di turnamen Grand Slam sejak Roland-Garros setahun lalu. Setelah mengalami ketegangan dengan ayahnya, Tsitsipas yang tersingkir di babak kedua Roland-Garros oleh Matteo Gigante (dari kualifikasi) kini akan bekerja sama dengan Goran Ivanisevic.
Sang juara Wimbledon 2001 ini akan mencoba membawa anak asuh barunya kembali ke jalur yang benar mulai dari tur lapangan rumput ini, setelah kegagalan kolaborasinya dengan Elena Rybakina di awal musim.
"Saat ini, aku tidak bisa mengatakan apakah Stefanos (Tsitsipas) berada dalam kondisi fisik dan tenis terbaiknya. Dia adalah pemain yang seharusnya berada di lima besar dunia, melihat potensinya, hasilnya, dan segalanya.
Aku bukan Harry Potter. Aku tidak punya tongkat sihir, aku tidak akan mengubah segalanya dalam semalam. Tapi tentu saja, jika dia bekerja keras dan kolaborasi kita berjalan baik, hasilnya akan datang, baik dengan atau tanpaku.
Dia pemain yang terlalu bagus untuk berada di posisi rankingnya sekarang, dan untuk bermain seperti penampilannya saat ini. Prioritasnya adalah menemukan model raket yang cocok. Dia sudah mencoba dua belas, tapi akhirnya memilih satu," ujar Ivanisevic baru-baru ini kepada media Punto De Break.