Del Potro bicara tentang tenis saat ini: "Sirkuit terbuka, ada peluang besar untuk semua orang"
Juan Martin Del Potro adalah salah satu pemain yang menandai dua dekade terakhir di dunia tenis. Dalam generasi yang sama dengan Big 3 legendaris yang terdiri dari Roger Federer, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal, petenis Argentina ini termasuk sedikit pemain yang berhasil mencantumkan namanya di daftar pemenang Grand Slam, yaitu di US Open 2009 saat ia mengalahkan Roger Federer dalam lima set di final.
Juga peraih dua medali Olimpiade (medali perunggu di Olimpiade London 2012 dan perak empat tahun kemudian di Rio setelah kalah di final melawan Andy Murray), mantan peringkat 3 dunia ini memenangkan Piala Davis pada 2016 dan Masters 1000 Indian Wells pada 2018, membawa total gelarnya menjadi 22 di sirkuit ATP.
Tak luput dari cedera, terutama di pergelangan tangan, Del Potro pensiun di Buenos Aires pada 2022 tetapi tetap mengikuti perkembangan tenis dengan saksama. Menara Tandil, julukannya, pun berbicara tentang generasi baru, khususnya João Fonseca (18 tahun).
"Tenis saat ini penuh dengan kekuatan dan tenaga, dan dengan servis dan forehand-nya, João akan menjadi salah satu yang terbaik. Dia punya strategi yang mirip denganku, banyak menggunakan servis dan forehand.
Tentu saja, pertandingan sekarang sangat intens sehingga dia harus mempersiapkan fisiknya dengan sempurna. Dia sudah bagus dan punya keinginan besar untuk berkembang. Mencapai top 10 itu sulit, itu kenyataannya.
Namun, sekarang Big Three, Murray, Wawrinka, dan aku sudah tidak ada di top 10... semuanya berubah drastis. Ada peluang besar untuk semua orang. Dulu, hanya ada enam tempat di top 10 karena mustahil mengalahkan Big Four.
Sirkuit sekarang terbuka, ada petenis Argentina yang punya peluang untuk mencapainya. Untuk negaraku, akan luar biasa jika ada yang bisa mencapai final turnamen Grand Slam. Fonseca adalah pemain Amerika Latin yang bisa melakukannya, tapi butuh banyak kesabaran dan disiplin," jelas Del Potro kepada Punto De Break.
