"Kebodohan mutlak": Alizé Cornet Menyerang Pertarungan Antar Gender antara Sabalenka dan Kyrgios
Besok, tepat pukul 17.00, akan digelar "Pertarungan Antar Gender" yang mempertemukan Aryna Sabalenka melawan Nick Kyrgios di Dubai.
Sebuah pertandingan dengan aturan khusus (lapangan diperkecil 9% untuk Kyrgios dan hanya satu bola servis) yang sejak diumumkan secara resmi telah memicu banyak kritik.
"Ini tidak memberikan citra yang baik bagi tenis putri"
Menjelang pertunjukan eksibisi ini, Alizé Cornet, kapten tim Prancis di Piala BJK, tidak sungkan mengutarakan pendapatnya di mikrofon RMC Sport:
"Menurut saya ini adalah trik promosi yang besar. Permainan hanya menjadi prioritas kedua," ungkap mantan pemain profesional itu dengan nada kesal. "Aturan baru ini, terutama yang memperkecil lapangan untuk Sabalenka, menurut saya sangat bodoh.
Simbolismenya benar-benar tidak masuk akal dan ini tidak memberikan citra yang sangat baik bagi tenis putri. Aturan servis masih bisa dipahami dengan pemain seperti Nick Kyrgios yang bisa mencetak empat ace dalam satu game.
Tapi memperkecil ukuran lapangan, itu mengurangi dan merugikan kemampuan Sabalenka yang sebenarnya bisa bersaing ketat dengan Nick Kyrgios dari garis belakang, apalagi dia hampir pensiun, tidak terlatih, dan memiliki lutut sebesar jeruk bali."
Fan Week dalam tenis: revolusi US Open dan tradisi Wimbledon, sebuah fenomena yang tengah berkembang pesat
Saat babak kualifikasi menjadi tontonan: metamorfosis Opening Week di Melbourne dan Paris
Dari perjuangan untuk kesetaraan hingga tontonan media: sejarah "Pertarungan Antar Jenis Kelamin"
Era digital dalam tenis: tantangan dan pengaruh media sosial terhadap para pemain