Swiatek terus tampil mengesankan setelah memenangkan gelar di Roma: "Saya merasa bermain tenis dengan sangat baik".

Iga Swiatek adalah ratu tenis wanita yang tak terbantahkan. Petenis nomor satu dunia yang sangat solid, ia kembali meraih gelar di Roma pada hari Sabtu, gelar WTA 1000 ke-10 dalam karirnya yang masih muda. Menghadapi Aryna Sabalenka, petenis asal Polandia ini tidak main-main. Setelah berjuang keras untuk mengatasi petenis Belarusia itu di Madrid (menang 7-5, 4-6, 7-6, menyelamatkan beberapa match point), kali ini ia tak kesulitan mengatasi runner-up peringkat dua dunia itu.

Berbicara pada konferensi pers, Swiatek tidak merahasiakan kegembiraannya: "Saya bermain dengan baik dan solid. Saya mengambil kesempatan saya. Memang benar bahwa pertandingan ini sedikit berbeda dengan pertandingan di Madrid. Saya merasa bahwa saya memberikan banyak tekanan pada diri saya sendiri sepanjang pertandingan.

Selain level tenisnya, realisme pemain Polandia itu juga menarik perhatian. Memang, ia terlihat mampu bermain lebih baik lagi pada poin-poin penting. Di final, petenis Polandia ini menghadapi 7 break point, dan ia menepis semuanya. Ditanya tentang efisiensi yang langka ini, petenis nomor satu dunia ini mengaku puas dengan kualitas servisnya: "Saya mencoba memperlakukan poin-poin ini seperti poin-poin lainnya. Saya tidak merasa di bawah tekanan. Mungkin juga karena saya tahu bahwa saya sangat baik dalam mengembalikan bola, dan bahkan jika saya kehilangan servis saya, saya bisa melewatinya setelah itu. Saya pikir servis saya sangat membantu saya di turnamen ini. Semua kerja keras yang telah kami lakukan terbayar di saat-saat penting."

Petenis berusia 22 tahun, yang merupakan petenis putri terbaik dalam sejarah negaranya (satu-satunya petenis Polandia yang pernah meraih peringkat satu dunia untuk putra dan putri), juga mengenang Prancis Terbuka. Setelah memenangkan gelar tiga kali di Paris, Swiatek tahu bahwa ia adalah favorit, tetapi ia berusaha untuk menenangkan diri: "Saya nomor 1, jadi saya favorit di mana-mana jika Anda melihat peringkat. Tetapi peringkat tidak diperhitungkan, jadi... Yang jelas, saya percaya diri. Saya merasa seperti bermain tenis yang luar biasa. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa saya benar-benar ingin tetap rendah hati dan berkonsentrasi untuk mengambil langkah demi langkah. Turnamen Grand Slam berbeda. Tekanannya tidak sama di dalam dan di luar lapangan."