Becker mengkritik final Shanghai: "Menyaksikan Rinderknech melawan Vacherot..."
Kemenangan bersejarah Valentin Vacherot di Shanghai menjadi salah satu cerita terindah tahun ini. Namun bagi Boris Becker, ini adalah sinyal peringatan bagi ATP.
Valentin Vacherot, yang berada di peringkat 204 dunia di awal turnamen Shanghai, berhasil mengalahkan semua prediksi untuk meraih gelar Masters 1000 pertamanya. Meskipun kisah ini mampu menyentuh hati para penggemar tenis, hal ini sama sekali tidak memikat Boris Becker.
Dalam podcast bersama Andrea Petkovic, mantan juara tersebut menyatakan seluruh skeptisismenya:
"Saya tidak berpikir ini adalah final yang memiliki penonton yang banyak. Mungkin Medvedev dan Djokovic menyelamatkan situasi di semifinal, tapi Rinderknech melawan Vacherot di final... ATP tidak senang ketika pemain terbaik tidak hadir.
Semua pemain Top 10 yang mengundurkan diri akan menerima bonus lebih rendah di akhir tahun. Ini tidak ideal bagi sponsor, maupun bagi para penggemar. Turnamen Masters berharap sepuluh pemain terbaik bermain, setidaknya hingga perempat final. Ini tidak selalu realistis, tapi ini adalah bisnis," tutupnya.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan