"Ini memalukan": perpisahan antara Carlos Alcaraz dan Juan Carlos Ferrero memicu perdebatan
Pengumuman yang mengejutkan yang mengguncang dunia tenis
Rabu lalu, dunia tenis tidak percaya. Carlos Alcaraz secara resmi mengumumkan berakhirnya kolaborasinya dengan Juan Carlos Ferrero, mentor lamanya.
Perpisahan yang tak terduga, hampir tak terpikirkan, karena kemitraan mereka tampak menjadi salah satu pilar terkuat di sirkuit ATP.
Sebuah kontrak, 48 jam, dan keretakan yang tak tersembuhkan
Secara resmi, baik Alcaraz maupun Ferrero tidak ingin masuk ke dalam detail. Namun sumber-sumber dekat dengan kasus ini telah mengungkap negosiasi kontrak yang sangat tegang.
Menurut beberapa pengungkapan yang selaras, kontrak yang mengikat Ferrero dengan Alcaraz diperbarui setiap tahun. Kontrak untuk tahun 2025 akan berakhir pada bulan November. Kontrak baru dikatakan telah disampaikan pada Sabtu tanggal 13, dengan permintaan untuk ditandatangani pada Senin tanggal 15 pagi.
Ferrero dikatakan mengajukan kontraproposal, yang ditolak tanpa diskusi. Posisi tegas dari kubu Alcaraz, yang dianggap sebagai ultimatum nyata oleh pelatih.
"Ini memalukan": Frédéric Weis menyulut api
Kontroversi ini memicu kemarahan sejumlah mantan atlet, termasuk Frédéric Weis, mantan pemain basket Prancis, di gelombang RMC Sport.
"Yang mengkhawatirkan saya adalah ultimatumnya, permintaan untuk menjawab dalam 48 jam. Ini adalah cara yang sangat khusus untuk memperlakukan seseorang yang telah bekerja sama denganmu selama tujuh tahun. Ini memalukan."
Pendapat yang tajam yang diperkirakan akan terus memicu diskusi seputar perpisahan kedua pria tersebut.
Liburan, istirahat dan nutrisi para bintang selama jeda musim: investigasi di jantung sebuah jeda yang esensial
Lebih dari sekadar pertandingan: ketimpangan remunerasi antara wanita dan pria dalam tenis
Ganti pelatih atau berbenah total: interseason, saatnya menentukan pilihan
Rafa Nadal Academy: model keahlian dan profesionalisme bagi bintang tenis masa depan