Safin Tidak Akan Mendampingi Rublev di Wimbledon Karena Masalah Visa
Pelatih baru Andrey Rublev sejak awal April dan dimulainya musim lapangan tanah liat, Marat Safin berharap dapat memulihkan kepercayaan diri rekan senegaranya asal Rusia yang telah lama mengalami krisis kepercayaan diri.
Kini berada di peringkat 14 dunia, Rublev gagal mempertahankan performa setelah meraih gelar di Doha pada Februari lalu. Meski mencapai final di Hamburg melawan Flavio Cobolli dan babak 16 besar di Roland-Garros di mana ia kalah dari Jannik Sinner yang tampil mengesankan, pemenang dua kali Masters 1000 ini ingin membangun stabilitas jangka panjang.
Bekerja sama dengan Marat Safin, mantan pemain nomor 1 dunia dan juara dua kali Grand Slam, Rublev memulai persiapan untuk Wimbledon di lapangan rumput melalui turnamen Halle.
Setelah menang dua set langsung melawan Sebastian Ofner, ia kalah di babak berikutnya dari Tomas Martin Etcheverry setelah gagal memanfaatkan dua kesempatan match point. Namun, bahkan sebelum tiba di London untuk Grand Slam tersebut, Rublev yang berusia 27 tahun sudah menerima kabar buruk.
Ya, Safin yang berusia 45 tahun kemungkinan tidak bisa mendampingi anak asuhnya yang baru di Wimbledon. Adik perempuannya, Dinara Safina, mengonfirmasi kabar ini beberapa jam lalu, menyebutkan masalah visa yang dihadapi sang kakak, seperti dilaporkan oleh media Tennis Talker.
Tanpa didampingi pelatihnya, Rublev akan berusaha tampil lebih baik daripada tahun lalu di ibu kota Inggris, di mana ia dikalahkan di babak pertama oleh Francisco Comesaña pada 2024.
Wimbledon