"Saya terkesan dengan energi yang terus dia miliki setiap hari," kata Norman tentang Wawrinka
Berusia 40 tahun, Stan Wawrinka terus melanjutkan kariernya sebagai pemain profesional. Meskipun kini jauh dari level yang dia miliki saat memenangkan tiga gelar Grand Slam dalam kariernya, petenis asal Swiss ini terus menikmati permainan selama mungkin.
Meskipun tahun 2025 sejauh ini sulit baginya, mantan peringkat 3 dunia ini tetap positif sementara akhir kariernya semakin dekat. Magnus Norman, pelatih legendaris Wawrinka yang melatihnya sejak April 2013 dan masih mendampingi anak didiknya di tur, memberikan pandangannya tentang karier Wawrinka, bahkan membahas rencana karier pelatihannya sendiri.
"Saya harus mengakui bahwa salah satu hal yang paling mengejutkan saya tentang Stan (Wawrinka), bahkan sebelum dia memenangkan final Grand Slam pertamanya (di Australia Open 2014), adalah keyakinannya pada tenisnya.
Saya kesulitan menghadapi final Grand Slam pertama saya (di Roland Garros 2000 melawan Kuerten), semua tekanan di sekitar saya terlalu besar, jadi saya tidak ingin membebaninya di jam-jam sebelum final melawan Nadal.
Bahkan, saya tidak mendekatinya sama sekali. Saya bangga melihat dia bisa menangani tekanan itu jauh lebih baik daripada saya dan menjadi juara hebat selama bertahun-tahun. Sungguh luar biasa melihat prestasinya, tidak banyak pemain yang bisa mengatakan mereka mampu mengalahkan yang terbaik di turnamen terbesar dunia.
Tidak diragukan lagi, saya terkesan dengan energi dan tekad yang terus dia miliki setiap hari, setiap kali dia melangkah ke lapangan tenis, baik untuk turnamen maupun sekadar sesi latihan.
Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik. Itu adalah anugerah bagi seorang pelatih, bahkan saya akan mengatakan itu adalah hal terbaik di dunia. Pagi ini pun, kami berlatih selama satu setengah jam dan saya akui saya masih merasakan kesenangan yang sama seperti hari pertama.
Setelah semua yang kami alami bersama, akan sangat sulit bagi saya untuk mulai bekerja dengan pemain lain. Ada banyak hal, baik caranya maupun backhand satu tangan yang luar biasa yang dia miliki.
Saya terus menonton pertandingannya dan menikmatinya seperti dulu, jadi akan sulit untuk membuka bab baru setelah menyelesaikan yang ini," tegas Norman, 49 tahun, kepada Punto De Break.
