Setelah Dua Final Kalah, Anisimova Dinobatkan di 2026?
Anisimova: Kebangkitan Kembali Bakat Generasi
Sebelum 2025, Amanda Anisimova adalah sebuah janji yang dianggap telah hilang, terkikis oleh jeda menyakitkan terkait kesehatan mentalnya. Namun pada musim itu, ia muncul kembali dengan ketahanan yang luar biasa.
Kini, di usia baru 24 tahun, ia membuka cakrawala untuk gelar Grand Slam pertamanya. Dan jika 2025 tidak berhasil membawanya ke kemenangan di final, mungkin itu hanya untuk kembali dengan lebih kuat.
Kata-Kata Pembalasan Anisimova
Beberapa minggu setelah penghinaan kekalahan double 6-0 dari Swiatek di final Wimbledon, ia bertemu kembali dengannya di perempat final US Open. Dalam Sports Illustrated, ia menceritakan momen itu:
"Itu adalah hari baru, pertandingan baru, segalanya yang baru. Saya terus mengulanginya pada diri sendiri. Dan di ruang kebugaran, saya melihat di televisi bahwa final Wimbledon sedang ditayangkan.
Saya tidak menontonnya, tetapi hanya melihatnya sekilas dari sudut mata, itu memberi saya energi. Saya berkata pada diri sendiri: kali ini saya akan mengalahkannya."
2026: Tahun Segalanya Bisa Meledak
Akhirnya, semua sinyal mengarah pada pertanyaan yang sama: apakah 2026 akan menjadi tahun Amanda Anisimova?
Dan Australia akan menjadi panggung pertama dari transformasi definitif yang mungkin ini.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan