"Sinner atau Alcaraz?": Paolini dan Errani Memutuskan (atau Hampir) Antara Dua Fenomena
Di atas panggung acara "Che tempo che fa", Errani dan Paolini, yang bersahabat, membahas kasus dua pemain terbaik di sirkuit putra: Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner.
"Jannik Sinner atau Carlos Alcaraz?"
Fabio Fazio, pembawa acara tersebut, mengajukan pertanyaan berikut: "Jannik Sinner atau Carlos Alcaraz?". Berikut adalah jawaban dari kedua pemain putri:
Errani: "Saya tidak bisa memilih... Ini adalah persaingan yang luar biasa. Saya menyukai keduanya... saya tidak bisa memilih. Namun, saya merasa pukulan Alcaraz sangat gila... dia memiliki imajinasi yang luar biasa."
Paolini: "Saya mengagumi Jannik saat dia memukul bola sekeras itu. Itu sangat mengasyikkan."
Akhirnya, debat yang diajukan oleh pembawa acara ini terus memicu diskusi.
Karena di luar preferensi, Errani dan Paolini mengungkapkan apa yang dirasakan oleh pengamat dan penggemar: dua fenomena muda ini telah meninggalkan jejak di tenis, masing-masing dengan caranya sendiri.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan