Ce n'est pas un sentiment négatif. Un jour vous êtes Top 10 et plus le lendemain. Il faut l'accepter pour s'offrir d'autres opportunités. Car ces moments douloureux sont bien plus nombreux que les moments de gloire dans une carrière."
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional 
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan 
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat 
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan 
Australian Open 
