Sinner Menantang Sejarah: 16 Tie-Break Dimenangkan dari 19 di 2025
Dunia tenis menyaksikan kemunculan sosok bersejarah. Jannik Sinner, asal San Candido, tidak hanya mengesankan dengan teknik atau fisiknya: ia menjadi penguasa tak terbantahkan dari game penentu.
Sinner, persentase terbaik ke-4 sepanjang sejarah
Berbeda dengan kepercayaan umum yang menggambarkan tie-break sebagai lotere, Sinner membuktikan bahwa strategi, ketenangan, dan ketepatan mental membuat perbedaan.
Statistiknya berbicara sendiri: 104 kemenangan melawan 59 kekalahan dalam kariernya pada tie-break, dengan persentase keberhasilan mengesankan 63,8%.
Untuk memberikan perspektif, Roger Federer memegang rekor dengan 65,4%, diikuti Novak Djokovic 65,2% dan Arthur Ashe (65%). Di sisi lain, rivalnya Carlos Alcaraz berada di posisi ke-7 (62,3%).
Tentu saja, dua yang pertama tidak memiliki jumlah pertandingan yang sama, jadi ini harus diambil dengan hati-hati.
16 dari 19 di 2025
Tahun 2025 sangat luar biasa bagi sang Italia.
Dari 19 tie-break yang diperebutkan, ia memenangkan 16, hanya kalah dari Alcaraz dalam pertemuan epik di Roland-Garros dan Roma.
Dan kemampuan ini untuk tampil di momen krusial bukan hanya soal bakat fisik: ini mencerminkan kematangan mental seorang pemain yang mampu mengelola tekanan ekstrem.
Akhirnya, jika Sinner terus melanjutkan tren ini, ia mungkin segera bersaing dengan nama-nama terbesar tenis dan menegaskan dirinya sebagai raja bersejarah tie-break.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Saat bintang tenis berganti lapangan: dari Noah sang penyanyi hingga Safin sang deputi, pertandingan lain bernama transisi karier
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik