Boisson untuk pertama kalinya mencapai babak 16 besar di Roland-Garros setelah pertarungan sengit melawan rekan senegaranya, Jacquemot
Setelah memenangkan set pertama dengan cukup mudah (6-3), Boisson merasakan sakit di lutut kirinya yang membutuhkan pertolongan fisioterapis dan mengakibatkan kekalahan di set kedua dengan skor telak 6-0. Set ketiga dan terakhir menjadi pertarungan nyata antara kedua pemain, dengan adu ketahanan di belakang lapangan. Meski Boisson sempat memimpin 5-4 dan memiliki kesempatan menutup pertandingan, ia sempat ketakutan setelah kehilangan servisnya.
Pemain berusia 22 tahun itu akhirnya berhasil menemukan sumber kekuatan untuk mengalahkan rekan senegaranya dalam waktu 2 jam 22 menit (6-3, 0-6, 7-5). Cedera tahun lalu, hanya beberapa hari sebelum turnamen, membuat Boisson mengalami bulan-bulan sulit pasca-ruptur ligamen lutut. Kini, ia membalas dengan lolos ke babak 16 besar di Porte d'Auteuil untuk pertama kalinya.
Untuk meraih tiket ke perempat final, sang atlet Tricolore akan berhadapan dengan petenis Amerika dan peringkat ketiga dunia, Pegula.
Saat bintang tenis berganti lapangan: dari Noah sang penyanyi hingga Safin sang deputi, pertandingan lain bernama transisi karier
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik
Bagaimana jika tenis kehilangan jiwanya? Kasus perwasitan terobotisasi, antara tradisi dan modernitas yang terdehumanisasi