"Djokovic Lebih Berpeluang Menangkan Grand Slam Dibanding Zverev", Menurut Stakhovsky
Selalu tajam dan kuat secara fisik, Novak Djokovic telah mencatatkan musim 2025 yang baik. Sebagai peringkat 4 dunia, petenis Serbia itu memenangkan turnamen Jenewa dan Athena, melampaui batas simbolis 100 gelar dalam kariernya.
Namun, tujuan utamanya tetap memenangkan gelar Grand Slam ke-25 yang menghindarinya sejak AS Terbuka 2023. Mantan pemain profesional, Serhiy Stakhovsky, meyakini bahwa Djokovic masih memiliki semua peluang di turnamen-turnamen ini, di depan nama-nama seperti Alexander Zverev.
"Saya pikir dia bisa menang di mana saja"
"Novak (Djokovic) memiliki semua peluang untuk meraih Grand Slam lainnya. Saya bahkan akan mengatakan dia memiliki peluang lebih besar daripada Zverev. Tahun ini, dia mencapai empat semifinal. Saya pikir dia bisa menang di mana saja. Statistiknya yang luar biasa di Australia memberinya banyak alasan untuk memikirkan bagaimana dia akan menghadapi turnamen itu dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Apakah umur panjang pemain lain memotivasinya? Saya pikir ini adalah cerita yang unik. Ini banyak berbicara tentang sikapnya terhadap tubuhnya, tentang bagaimana dia berusaha merawat tubuhnya melalui pola makan, latihan psikologis, dan sebagainya. Sebagai imbalannya, ini memberinya fleksibilitas yang luar biasa, bahkan di usia 38 tahun. Pertanyaannya adalah apakah tubuhnya akan mengizinkannya.
"Dia beradaptasi dengan pemain baru"
Djokovic selalu bermain bertahan. Dalam pikirannya, dia berpikir: "Saya tidak akan melakukan kesalahan, mungkin dua kesalahan langsung per pertandingan. Jika Anda membuat 40 pukulan pemenang, silakan. Tetapi jika Anda membuat 40 pukulan pemenang dan 48 kesalahan, saya akan memenangkan pertandingan ini." Itulah mengapa secara psikologis lebih mudah baginya untuk melawan hal itu.
Namun, generasi baru telah muncul, berbeda dengan yang biasa dia hadapi. Kita melihat bahwa dia menemukan motivasinya sejak satu atau dua tahun terakhir, bahwa dia beradaptasi dengan pemain baru. Saya pikir jika kesehatannya mengizinkan, dia memiliki peluang untuk memenangkan turnamen Grand Slam lainnya," tegas Stakhovsky untuk BTU.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Paradoks yang memecah dunia tenis: di antara pemain kelelahan, kalender jenuh, tetapi ekshibisi terus bermunculan
Pembinaan calon juara: fokus pada kemunduran model publik Prancis menghadapi akademi privat
Apakah padel mengancam tenis? Menyelami revolusi yang mengguncang tatanan mapan