Kilas Balik: Hari di mana Djokovic Meraih Gelar Paling Dinantikan dalam Kariernya
Tepat satu tahun yang lalu, legenda Novak Djokovic meraih salah satu gelar paling dinantikan dalam kariernya dengan medali emas di Olimpiade Paris. Setelah final yang sengit, ia mengalahkan masa depan tenis dunia, Carlos Alcaraz (7-6, 7-6).
Meski pernah meraih medali perunggu di Olimpiade pertamanya pada 2008, petenis Serbia itu seolah dikutuk dalam kompetisi ini—kalah di semifinal oleh Murray pada 2012 (7-5, 7-5), tersingkir di babak pertama oleh Del Potro pada 2016 (7-6, 7-6), dan dikalahkan Zverev di semifinal 2021 (1-6, 6-3, 6-1).
Di usia yang telah melewati 37 tahun, waktu semakin sempit bagi mantan nomor satu dunia ini, dan turnamen Paris ini menjadi kesempatan terakhirnya. Di bawah tekanan yang sangat besar, Djokovic berhasil mengalahkan Tsitsipas (6-3, 7-6), Musetti (6-4, 6-2), dan akhirnya Alcaraz (7-6, 7-6) untuk merasakan "momen terbesar dalam kariernya," menurutnya.
Meski telah meraih puncak prestasi hari itu, pemegang rekor Grand Slam ini tidak ingin berhenti. Ia bahkan berencana untuk terus bermain hingga Olimpiade Los Angeles 2028. Sebuah prospek yang terdengar gila, mengingat usianya akan mencapai 41 tahun saat itu.
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik
Bagaimana jika tenis kehilangan jiwanya? Kasus perwasitan terobotisasi, antara tradisi dan modernitas yang terdehumanisasi
Liputan - Arab Saudi, cedera, perang, dan bisnis: sisi menarik tenis yang diungkap oleh TennisTemple