Pennetta: "Djokovic Masih Berpikir Bisa Menangkan Grand Slam ke-25"
Djokovic, 38 Tahun, Masih Digerakkan oleh Obsesi Sejarah
Novak Djokovic belum siap meninggalkan panggung. Bahkan sebaliknya.
Di usia di mana banyak legenda telah menyimpan raketnya, juara Serbia itu memiliki tujuan yang hampir tak nyata: menambahkan, di usia 38 tahun, gelar Mayor ke-25 ke dalam karier yang sudah monumental.
Pilihan Berani: Djokovic Mengelilingi Diri untuk Mendorong Batasnya Lebih Jauh
Sadar bahwa setiap detail kini penting, Djokovic telah mengambil keputusan strategis besar: memasukkan Dr. Mark Kovacs ke dalam timnya, salah satu ahli terbesar dunia dalam kinerja manusia yang diterapkan pada tenis.
Tujuannya jelas: mengoptimalkan tubuhnya, memperpanjang umur kariernya, dan memaksimalkan peluangnya di momen-momen kunci.
Pernyataan Flavia Pennetta
Mantan juara US Open dan pengamat sirkuit yang tajam, Flavia Pennetta mengenal Djokovic dengan baik. Dan analisisnya adalah sebagai berikut:
"Saya pikir Novak masih yakin bahwa dia bisa mengalahkan Sinner dan Alcaraz dan, akibatnya, bahwa dia bisa meraih Grand Slam ke-25.
Bagi saya, saya telah melewati era pemain-pemain gila, seperti Fabio, yang harus menghadapi Djokovic, Federer, dan Nadal.
Dan secara paradoks, saya butuh waktu untuk menyadari bahwa puncak saya datang di akhir."
Mentalitasnya, pengalamannya, dan pengetahuannya tentang permainan masih bisa memungkinkannya mengacaukan hierarki. Dan Alcaraz dan Sinner diperingatkan: sang raja belum turun takhta.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Saat bintang tenis berganti lapangan: dari Noah sang penyanyi hingga Safin sang deputi, pertandingan lain bernama transisi karier
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik