Satu-satunya orang yang bisa melatihnya adalah ayahnya," kata Ivanisevic tentang akhir kolaborasinya dengan Tsitsipas
Kemitraan antara Stefanos Tsitsipas dan Goran Ivanisevic tidak bertahan lama.
Keduanya mulai bekerja sama setelah Roland-Garros, tetapi kekalahan dini petenis Yunani itu (babak kedua di Halle, babak pertama di Wimbledon) dan pernyataan mantan pemain berusia 53 tahun itu mengakhiri kolaborasi yang berakhir kemarin.
Hadir di turnamen Umag hari Kamis ini, Ivanisevic memberikan reaksi pertamanya kepada media Kroasia HRT:
"Kami berbicara kemarin untuk mengakhiri ini. Kami memiliki percakapan yang baik, tanpa dendam. Kami saling berterima kasih. Dia memutuskan untuk mencoba lagi dengan ayahnya. Saya benar-benar berpikir satu-satunya orang yang bisa melatihnya adalah ayahnya. Dia memainkan tenis terbaiknya bersama ayahnya, ayahnya yang paling mengenalnya, ini proyek keluarga.
Ini keputusan terbaik, saya berharap yang terbaik untuknya. Dia pemain yang terlalu bagus untuk berada di posisinya sekarang. Saya bilang kemarin bahwa tidak ada yang akan berubah jika dia tidak menata pikirannya."
Mantan pelatih Novak Djokovic ini juga menanggapi pernyataannya tentang kondisi fisik Tsitsipas:
"Semuanya dibesar-besarkan dan saya tidak menghinanya... Saya mengatakan semuanya padanya. Ini bukan seperti saya mengatakannya di belakangnya. Sekarang, kita tidak boleh mengatakan apa pun lagi. Saya mengatakan hal-hal jujur padanya, agar ada efeknya. Tapi generasi ini memang seperti itu.
Sayangnya, itulah kebenarannya, semua orang bisa melihatnya. Dia sendiri merasakannya dan mengetahuinya. Dia tidak siap secara mental untuk bermain di Wimbledon. Saya harap dia bisa menemukan jalannya. Kita tahu hasil yang dia dapatkan dan dia tidak lupa cara bermain tenis.
