"Saya Berterima Kasih kepada Terapis Saya": Pesan Ulang Tahun yang Belum Pernah Terungkap dari Danielle Collins kepada Mantan-Mantannya
Danielle Collins tidak hanya meniup 32 lilin ulang tahunnya. Sesuai dengan temperamennya yang eksplosif dan tanpa filter, sang pemain Amerika memanfaatkan hari ulang tahunnya untuk menyampaikan pesan ironis kepada mantan-mantannya.
Musim yang rumit... namun kepribadian yang tetap unik
Danielle Collins sedang melewati periode yang kontras. Di usia 32 tahun, pemain Amerika itu tidak mengalami musim yang sesuai dengan ambisinya.
Tersingkir sejak awal di US Open oleh Jaqueline Cristian (6-2, 6-0), ia harus mengakhiri tahun 2025 lebih cepat dari rencana.
Tapi itu bukan semuanya, karena sang pemain telah mengejutkan penggemar ketika sebuah pengumuman yang diposting di situs kencan disebarluaskan:
"Saat ini saya adalah pemain tenis profesional, tetapi saya bercita-cita menjadi istri tradisional. Jika kamu berbohong tentang tinggi badanmu, tinggalkan saya sendiri. Ini adalah zona terlarang untuk pria pendek."
Romansa baru dan pengakuan yang belum pernah terungkap
Namun, sebagai tamu di podcast Nothing Major yang dibawakan oleh John Isner, Sam Querrey, Steve Johnson, dan Jack Sock, Danielle Collins membuat pengakuan: dia tidak lagi lajang.
"Saya sedang berkencan dengan seseorang. Kami sudah pergi kencan delapan atau sembilan kali, dan semuanya berjalan sangat cepat. Dia tidak tahu apa-apa tentang tenis, matanya biru, dan bekerja di bidang keuangan. Dia baru saja mendirikan perusahaannya sendiri."
Sebelum menambahkan, setia pada dirinya sendiri:
"Saya adalah wanita yang kuat, saya bukan untuk semua orang. Saya memiliki banyak kepribadian dan bisa sedikit eksplosif... seperti yang banyak perhatikan di lapangan."
Pesan ulang tahun bernada penyelesaian masalah
Akhirnya, di hari ulang tahunnya yang ke-32, Danielle Collins menghadiahkan pengikutnya sebuah story Instagram yang tak terlupakan:
"Saya ingin berterima kasih kepada terapis saya dan semua pria gay yang telah membantu saya mencapai usia 32 tahun."
Sebuah kalimat yang pedas dan lucu, yang dengan baik merangkum kepribadian tanpa filter sang pemain Amerika.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Saat bintang tenis berganti lapangan: dari Noah sang penyanyi hingga Safin sang deputi, pertandingan lain bernama transisi karier
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik