Istirahat, kesenangan, dan umur panjang: bagaimana Federer menyesuaikan musim jedanya
Liburan, istirahat, kesenangan: senjata rahasia legenda tenis
Dalam olahraga yang menuntut seperti tenis profesional, di mana tubuh mengalami tekanan terus-menerus, pemulihan telah menjadi sebuah ilmu.
Namun, beberapa bintang terbesar di sirkuit selalu mempertahankan pendekatan yang hampir bertentangan dengan intuisi: tahu bagaimana benar-benar melepaskan diri.
Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic, pilar dari Big Three yang legendaris, masing-masing mengembangkan hubungan mereka sendiri dengan istirahat. Dan pada sang pemain Swiss, filosofinya adalah sebagai berikut.
Roger Federer: "Saya makan dengan bebas, tanpa memikirkan kalori"
Sepanjang kariernya, Roger Federer tidak pernah menyembunyikan hubungannya yang santai dengan musim jeda.
Jauh dari diet ketat dan tekanan terus-menerus di sirkuit, sang pemain Swiss sepenuhnya mengakui momen-momen kesenangannya.
"Selama liburan, saya makan apa yang saya inginkan. Biskuit, fondue, makanan penutup. Saya tidak menghitung kalori."
Sebuah pernyataan yang kontras dengan citra yang sangat disiplin dari olahraga tingkat tinggi. Tetapi Federer selalu menekankan satu poin kunci: pelepasan ini hanya mungkin karena dia menjaga rencana diet yang sesuai untuknya selama sisa tahun.
Keseimbangan mental sama pentingnya dengan persiapan fisik
Bagi Federer, istirahat tidak hanya membiarkan tubuh pulih. Ini terutama tentang membebaskan pikiran.
Di luar kompetisi, dia menjelaskan bahwa dia tidak merasa perlu terlalu ketat selama dia tetap aktif, terus berlatih normal, dan mempertahankan gaya hidup yang konsisten secara keseluruhan.
Hubungan yang sehat dengan performa ini memungkinkan sang pemain Swiss tetap kompetitif hingga usia 41 tahun, sebuah pencapaian yang hampir belum pernah terjadi dalam sejarah tenis modern.
Temukan investigasi lengkapnya di Tennis Temple akhir pekan ini
"Liburan, istirahat, dan nutrisi di musim jeda: investigasi ke dalam metode para bintang" tersedia pada 20 Desember 2025.
Piala Davis: antara reformasi, kritik, dan budaya nasional
Saat bintang tenis berganti lapangan: dari Noah sang penyanyi hingga Safin sang deputi, pertandingan lain bernama transisi karier
Laboratorium tenis masa depan, apakah Masters Next Gen masih punya masa depan?
Tenis: fakta tak terduga tentang intersaison, antara istirahat, stres dan bertahan secara fisik