Kamera yang ada di mana-mana, hakim garis yang hampir punah, kesalahan yang tetap terjadi: teknologi sama memikatnya dengan memecah-belah. Tenis, di persimpangan jalan, masih mencari keseimbangan antara kemajuan dan emosi.
Bintang-bintang yang kelelahan namun selalu hadir, turnamen yang semakin panjang dan ekshibisi yang telah menjadi bisnis tersendiri: tenis menyingkap kontradiksi terdalamnya, antara tontonan dan kelangsungan fisik.
Pendapatan seorang petenis hanya bergantung pada performanya di lapangan. Jika cedera, kehidupan sehari-hari mereka yang jauh dari Top 100 bisa menjadi jauh lebih rumit.